Jumat, 04 Juni 2010

resume magang di klinik n2n

***si DONAt***


kasus klinis: decubitus

Ulkus Dekubitus (Luka akibat penekanan, Ulkus kulit, Bedsores) adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka panjang.

Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu sikut, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.

PENYEBAB

Kulit kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen ke seluruh lapisannya.

Jika aliran darah terputus lebih dari 2-3 jam, maka kulit akan mati, yang dimulai pada lapisan kulit paling atas (epidermis).

Penyebab dari berkurangnya aliran darah ke kulit adalah tekanan. Jika tekanan menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit yang mengalami kekurangan oksigen pada mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka (ulkus).

Gerakan yang normal akan mengurangi tekanan sehingga darah akan terus mengalir. Kulit juga memiliki lapisan lemak yang berfungsi sebagai bantalan pelindung terhadap tekanan dari luar.

Jika kulit terluka atau robek maka akan timbul masalah baru, yaitu infeksi.

Infeksi memperlambat penyembuhan ulkus yang dangkal dan bisa berakibat fatal terhadap ulkus yang lebih dalam.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.



PENGOBATAN

Mengobati ulkus dekubitus lebih sulit daripada mencegahnya.

Pada stadium awal, ulkus biasanya membaik dengan sendirinya setelah tekanan dihilangkan. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi protein dan kalori tambahan bisa mempercepat penyembuhan.

Jika kulit terluka sebaiknya ditutup dengan perban. Agar tidak melekat pada luka, gunakan perban yang dilapisi teflon atau mengandung jeli minyak.

Untuk ulkus yang lebih dalam, digunakan perban yang mengandung bahan yang menyerupai gelatin, yang bisa membantu pertumbuhan kulit yang baru.

Jika luka mengalami infeksi atau mengeluarkan nanah, sebaiknya dibersihkan dengan sabun atau gunakan cairan desinfektan (misalnya povidon-iodin).

Kadang dokter membuang bagian kulit yang mati dengan bantuan pisau bedah (debridemen).

Ulkus yang dalam sulit untuk diobati.

Kadang perlu dilakukan pencangkokan kulit sehat pada daerah yang mengalami kerusakan. Tetapi pencangkokan ini tidak selalu dapat dilakukan, terutama pda usia lanjut yang menderita malnutrisi.

Jika terjadi infeksi, diberikan antibiotik.

Jika tulang dibawahnya terinfeksi (osteomielitis) diberikan antibiotik jangkan panjang karena osteomielitis sulit disembuhkan dan bisa menyebar melalui aliran darah. (*1)


***si BELANG***

kasus klinis: kelumpuhan, susah pipis --> ada pembengkakan di daerah uterus

lumpuh --> dilakukan akupunktur dengan cairan vitamin B12


pembengkakan uterus --> dilakukan operasi histerektomi

Histerektomi adalah suatu prosedur operatif dimana seluruh organ dari uterus diangkat.

Alasan terbanyak dilakukan histerektomi karena Mioma uteri. Selain itu adanya perdarahan uterus abnormal, endometriosis, prolaps uteri (relaksasi pelvis) juga dilakukan histerektomi. Hanya 10 % dari kasus histerektomi dilakukan pad a pasien dengan karsinoma.

Fibrosis uteri (dikenal juga leiomioma) merupakan alasan terbanyak dilakukannya histerektomi. Leiomioma merupakan suatu perkembangan jinak (benigna) dari sel-sel otot uterus, namun etiologinya belum diketahui. Meskipun jinak dimana artinya tidak menyebabkan/berubah menjadi kanker, leiomioma ini dapat menyebabkan masalah secara medis, seperti perdarahan yang banyak, yang mana kadang-kadang diperlukan tindakan histerektomi. Relaksasi pelvis adalah kondisi lain yang menentukan tindakan histerektomi. Pada kondisi ini wanita mengalami pengendoran dari otot-otot penyokong dan jaringan disekitar area pelvik. pengendoran ini dapat mengarah ke gejala-gejala seperti inkontensia urine (Unintensional Loss of Urine) dan mempengaruhi kemampuan seksual. Kehilangan urine ini dapat dicetuskan juga oleh bersin, batuk atau tertawa. Kehamilan mungkin melibatkan peningkatan resiko dari relaksasi pelvis, meskipun tidak ada alasan yang tepat untuk menjelaskan hal tersebut.

Histerektomi juga dilakukan untuk kasus-kasus karsinoma uteri/beberapa pre karsinoma (displasia). Histerektomi untuk karsinoma uteri merupakan tujuan yang tepat, dimana menghilangkan jaringan kanker dari tubuh. Prosedur ini merupakan prosedur dasar untuk penatalaksanaan karsinoma pada uterus.

histerektomi dilakukan dengan suatu insisi (memotong melalui dinding abdomen) abdominal histerektomi atau lewat vagina (vaginalis histerektomi). (*2)


tentang SCABIES

Skabies adalah suatu infestasi tungau yang menyebabkan beruntus-beruntuk kecil kemerahan dan rasa gatal yang hebat.

Skabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.



Infestasi tungau ini mudah menyebar dari orang ke orang melalui kontak fisik dan sering menyerang seluruh penghuni dalam satu rumah.

PENGOBATAN

Penyakit ini bisa diatasi dengan mengoleskan krim yang mengandung permetrin atau larutan lindane.

Kedua obat tersebut efektif, tetapi lindane cenderung mengiritasi kulit, lebih toksik dan tidak boleh diberikan kepada anak-anak.

Kadang digunakan krim yang mengandung corticosteroid (misalnya hydrocortisone) selama beberapa hari setelah pemberian permetrin atau lindane, untuk mengurangi gatal-gatal sampai semua tungau mati. (*3)


Skabies atau dalam bahasa awam sering disebut kutu air disebabkan oleh kuman parasit yang berupa kutu. (*4)


Piometra adalah adanya penimbunan pus di dalam uterus. Piometra dapat terjadi pada anjing maupun kucing secara akut atau kronis pada waktu metestrus dimana kadar progesterone meningkat. Uterus di bawah pengaruh progesterone lebih peka terhadap infeksi bakteri. Permulaan penyakit pada umumnya terjadi 1 – 12 minggu setelah estrus.

Tanda klinis pada hewan penderita :

*Lesu dan anoreksia

*Vomit dan diare

*Polidipsia dan poliuria

*Keluarnya secret dari vulva

*Distensi abdomen

*Pembengkakan vulva


Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium :

*Temperatur sedikit meningkat atau subnormal.

*Palpasi abdominal teraba uterus yang membesar dan kadang – kadang keluar eksudat uterus dari vulva bila abdomen ditekan.

*Leukositosis

*Anemia normositik normokhromik yang ringan sampai sedang akibat supresi pada aktivitas sumsum tulang.

*Kadar albumin rendah dan kadar globulin tinggi.


Penanganan terhadap piometra :

*Terapi operatif dengan Ovariohisterectomi. Tindakan operatif sebaiknya jangan di tunda dengan tujuan memperbaiki keadaan umum hewan yang makin lama memburuk.

*Terapi non operatif dengan pemberian : preparat estrogen, testosterone, oksitosin, alkaloid ergot, aspirasi cairan melalui kateter dan irigasi, pemberian antibiotik sistemik atau pemberian antibiotik yang ditambah dengan mucolytic agent topic. (*5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komen dengan sopan ..heheuu