Jumat, 18 Juni 2010

Coba dehh tonton film earthlings

Sesuatu tak biadabb tejadi hingga saat ini

Earthlings merupakan film yang membawa kita semua ke penglihatan jelas tentang bagaimana manusia hanya peduli terhadap diri mereka sendiri dan melupakan penghuni bumi lainnya- para hewan. Film ini menjelaskan bahwa kita ikut terlibat dalam penganiayaan terhadap hewan melalui lima cara:

1. Pembantaian hewan liar dan produksi hewan peliharaan

2. Penggunaan hewan untuk pangan

3. Penggunaan hewan untuk pakaian

4. Penggunaan hewan untuk hiburan

5. Penggunaan hewan untuk penelitian.


Pertama, mengenai pembantaian hewan liar dan produksi hewan peliharaan.

Hewan liar, seperti anjing yang berkeliaran di sekitar penduduk awalnya tidak terlalu dipermasalahkan karena bumi adalah tempat mereka untuk hidup juga seperti halnya manusia. Namun, seiring waktu, bertambah banyaknya hewan-hewan tersebut membuat mayoritas manusia mulai terganggu, khususnya dalam pekerjaan industrialisasi mereka. Mayoritas manusia yang menganggap dirinya sebagai penguasa di bumi ini mulai memikirkan cara untuk menyingkirkan hewan liar ini. Berbagai cara pintas, seperti pembantaian hingga pembunuhan merupakan perlakuan yang sangat kejam terhadap hewan yang dilakukan oleh berbagai pihak. Tanpa memikirkan rasa sakit yang diderita hewan tersebut, pembantaian ini terus menerus dilakukan tanpa perasaan bersalah. Di sini terlihat ego manusia yang hanya memedulikan kehidupannya dan tidak ingin terganggu oleh makhluk lainnya termasuk hewan sekalipun hewan terkadang membantu manusia.


Kedua, mengenai penggunaan hewan untuk pangan

Mayoritas manusia tidak memikirkan tentang bagaimana daging sapi, daging babi, daging ayam, atau botol susu yang dikemas rapi di toko berasal. Mayoritas sebatas tahu bahwa hewan-hewan ternak tersebut telah melalui proses dalam perindustrian. Namun, tidak ada yang menyangka proses industri tersebut dilakukan dengan sangat kejam tanpa memedulikan sakit yang dirasakan hewan. Cara-cara yang tidak wajar, seperti penggunaan senjata api untuk membunuh babi, dengan dosis yang cukup mungkin tidak akan menyakiti hewan tapi kebanyakan babi tidak langsung mati ketika ditembak sehingga merasakan sakit yang luar biasa. Penggunaan mesin pun sangat menyakiti hewan. Hewan yang masih hidup harus melewati serangkaian mesin untuk mengeluarkan darah dari tubuhnya dengan mesin pengguling sampai proses selesai mereka masih memperlihatkan tanda-tanda kehidupan dan rasa sakit yang dialami. Proses tersebut dilakukan denga tidak wajar.

Proses pengangkutan hewan pun terkadang tidak memperlihatkan kesejahteraan hewan. Dengan mengangkut sebanyak-banyaknya hewan dalam satu kendaraan tanpa spasi atau ruang gerak bagi sang hewan yang membuat hewan tersebut tidak nyaman, bahkan ada beberapa yang mati di tengah perjalanan.

Sungguh ironis, terlebih perlakuan buruk terhadap hewan peternakan. Hewan peternakan kadang tidak diberi asupan makanan yang baik sehingga hewan satu sama lain kaan saling makan memakan. Begitu pula dengan penyuntikan zat tertentu kedalam hewan untuk memperbanyak produksi yang menyakiti tubuh hewan. Ada pula hewan-hewan yang tidak dibiarkan memiliki anggota tubuh yang semestinya,seperti tanduk yang dipotong, paruh yang diratakan, hingga ekor yang dipotong. Itu semua dilakukan hanya untuk kepentingan manusia.


Ketiga, mengenai penggunaan hewan untuk pakaian

Dengan cara yang sama, banyak orang yang tidak menyadari di balik “kulit modern” bulu hewan atau pakian sutera ada penderitaan hebat dari para hewan. Anggota tubuh hewan diambil secara tidak wajar bahkan pada hewan yang masih hidup. Bayangkan betapa sakitnya apa yang hewan tersebut alami.


Keempat, mengenai penggunaan hewan untuk hiburan

Film ini juga menceritakan betapa kejamnya perlakuan kebun binatang atau pertunjukan sirkus di belakang pentas. Hewan-hewan yang dipertontonkan bukan pada habitatnya membuat mereka merasa stress. Terkadang kebun binatang yang harusnya menjadi tempat perlindungan hewan berubah menjadi tempat penyiksaan batin hewan.

Sama halnya dengan perlakuan hewan sirkus dibelakang pentas. Mereka dipaksa melakukan gerakan-gerakan unik untuk menghibur manusia. Bukan gerakannya yang dipermasalahkan tetapi cara manusia dengan paksaan bahkan dengan pukulan-pukulan yang tak jarang didapatkan hewan yang sedang tidak ingin bergerak. Atas perlakuan paksa tersebut, pada satu puncak hewan akan memberontak dengan hebatnya sehingga tak jarang menyakiti bahkan membunuh manusia. Ini semua berawal dari kekejaman perlakuan manusia terhadap hewan.


Kelima, mengenai penggunaan hewan untuk penelitian

Memang tak dapat dipungkiri kebutuhan manusia akan hewan untuk penelitian. Hewan memang menjadi obyek yang sangat cocok untuk penelitian. Berbagai penelitian berhasil ditemukan dengan hewan sebagai bahan percobaan. Mulai dari operasi ringan sampai harus mengalami pembakaran untuk praktik kedokteran menimbulkan penderitaan bagi hewan.



Penyikasaan hewan dalam kelima hal tersebut tidak seharusnya terjadi. Manusia dan hewan adalah dua makhluk yang sangat membutuhkan di bumi ini. Hewan memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, tapi tidak seharusnya juga manusia mengambil keuntungan sepihak tanpa memedulikan kesejahteraan hewan tersebut. Banyak cara yang lebih bijak dalam penggunaan hewan tanpa melalaikan kesejahteraannya.

Film ini berusaha mengungkapkan kepada kita mengenai kejamnya perlakuan manusia terhadap hewan yang selama ini tertutupi. Secara sadar ataupun tidak, pemenuhan kebutuhan manusia seperti pangan, pakan, bahkan hiburan telah menyakiti hewan. Lingkungan pun ikut menjadi sasaran perusakan disebabkan pembuangan limbah hewan secara seenaknya oleh manusia. Bukankah seluruh penduduk bumi diciptakan untuk bekerja secara sinergis. Tapi yang terlihat hanyalah manusia dengan keegoisannya berusaha mendominasi bumi dengan tidak memedulikan kesejahteraan makhluk lainnya di bumi ini. Bumi pun mulai menampakan tanda-tanda kerusakan alam disebabkan tangan manusia sendiri. Akhirnya manusia jugalah yang akan menjadi korban dari semua kerusakan ini. Ini terlihat dari pemberontakan hewan-hewan yang disakiti oleh manusia yang akhirnya melukai bahkan membunuh manusia, serta timbulnya bencana alam yang korbannya adalah manusia itu sendiri. Seharusnya manusia sebagai makhluk berakal dan berperasaan bisa lebih bijak menghargai makhluk lain di bumi ini serta memanfaatkan apa yang diciptakan Sang Mahapencipta tanpa keserakahan



-diambil dari resume tugas “Penghayatan Profesi Kedokteran Hewan” ku-



Tambahan:

Padahal dalam islam sendiri jelas ad aturannya dlm pgunaan hewan

Contohnya: pada hewan qurban,,ada cara2 dlm menyembelih shg hewan itu tdk merasakan sakit yg berlebihan,,,beda dlm film ini, dtunjukan cara menyembelih yg sgd biadabbb,,,

Terus dalam islam jg diatur cara perlakuan kita ke hewan,jgn sampe menyakiti hewan tsb

Seperti hadits2 di bwh ini:

1. Rasulullah Saw melarang membunuh hewan dgn mengurungnya dan membiarkannya mati krn lapar dan haus.

2. Allah melaknat orang yg menyiksa hewan dan memperlakukannya dgn sadis.

3. Nabi Saw melarang mengadu domba antara hewan-hewan ternak.

4. Seorang wanita masuk neraka krn mengikat seekor kucing tanpa memberinya makanan atau melepaskannya mencari makan dari serangga tanah.

5. Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya diikatnya dgn kerudungnya dan diambilnya air dari sumur . Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni.

Sumber: 1100 Hadits Terpilih - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

sumber : file chm hadistweb


Cukuplah kita berpegang teguh pada islam





 

At last: doakan saya spy jd dokter hewan yg adil bg seluruh alam.amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komen dengan sopan ..heheuu